Fotografi Kategori Terbatas "Tirai Tipis Pornografi"

 Fotografi Kategori Terbatas
Tirai Tipis Pornografi
Sebelum terciptanya
teknologi bernama
kamera, sebuah keindahan
atau momen berharga
tersirat ke dalam sebuah
goresan kuas pada kanvas.
Dapat pula berupa katakata
berirama di atas
kertas. Ketika kamera
ditemukan maka
fotografi mempermudah
orang untuk menangkap
momen penting secara mudah
dan cepat.
Dari berbagai keindahan yang
disediakan untuk menjadi objek
fotografi. Wanita merupakan sosok
yang begitu penting yang hadir
di dunia fotografi. Keindahan dan
keanggunan wanita selalu menarik
perhatian fotografer untuk
mengabadikannya ke dalam bentuk
foto.
Kekaguman akan keindahan
wanita sudah menjadi hal
yang umum saat ini, berbagai
macam media memperlihatkan
kesempurnaan seorang wanita
yang memiliki nilai seni yang
tinggi. Setiap bagian tubuh wanita
menjadi sebuah misteri yang layak
untuk dikagumi.
Wajar saja bila kemudian
bermunculan banyak gambar yang
memaparkan keindahan tubuh
wanita yang dibalut pakaian hingga
tanpa sehelai benang sekalipun.
Hanya saja perbedaan budaya
dan norma satu daerah dengan
yang lain menciptakan batasan
antara karya seni dan pornografi.
Ini adalah topik yang tergolong
ambigu dan belum mencapai titik
temunya.
Atas dasar hal tersebutlah istilah
‘Fotografi Kategori Terbatas’
tercipta dan dipopulerkan oleh
salah satu portal web fotografi.
Pemahaman yang sama akan
keindahan tubuh wanita yang
tanpa batas akan sebuah seni
melandasi terciptanya sebuah
fotografi kategori terbatas.
Seperti namanya, Fotografi
Kategori Terbatas tidaklah mudah
untuk dapat diakses semua orang.
Karena terbatas maka terciptalah
regulasi dan aturan yang harus
dipenuhi. Ini dimaksudkan untuk
bisa melihat berbagai macam foto
yang di upload oleh para fotografer
ke dalam forum Fotografi Kategori
Terbatas tersebut.
Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kejadian yang dapat
merugikan. Tidak hanya fotografer
tapi juga model yang menjadi objek
foto tersebut. Ini berkaitan dengan
foto-foto yang memperlihat bagian
tubuh sensitif dari seorang wanita.
Harus disadari bahwa orangorang
yang menjadi bagian dari
komunitas ini memiliki bebannya
sendiri. Dalam artian memiliki
tanggung jawab untuk secara bijak
melihat setiap karya foto yang
berada di dalamnya sebagai sebuah
karya seni.
Hadirnya Fotografi Kategori
Terbatas memang menjadi sebuah
wadah untuk para seniman
fotografi. Tentunya untuk secara
lebih bebas memperlihatkan
sebuah foto yang memiliki sisi seni
yang tinggi dengan menggunakan
wanita sebagai objeknya.
Dengan semakin populernya
portal web tersebut yang
menampilkan foto-foto yang
dapat memancing kontroversi
di beberapa kalangan ini. Istilah
Fotografi kategori terbatas menjadi
semakin dikenal di kalangan
fotografer.
Seorang fotografer yang dikenal
dengan nama panggilannya,
Apel Gede, menjelaskan bahwa
tidak semua foto yang di upload
oleh fotografer bisa digolongkan
sebagai foto yang layak pada
kategori terbatas. “Terlihatnya
bagian puting, Ms. V atau bagian
bokong secara menyeluruh,
menjadi salah satu syarat yang bisa
mengkategorikan foto tersebut
untuk masuk golongan fotografi
terbatas,” jelas Apel Gede yang
sudah memulai fotografi nude sejak
bangku kuliah.
Izin
Meskipun hanya memotret
wanita ‘polos’, namun fotografi ini
tergolong memiliki risiko tinggi.
Seperti membutuhkan kebulatan
tekad dan rasa kepercayaan
yang tinggi antara fotografer dan
juga modelnya. “Masalah seperti
tersebarnya foto nude yang tidak
pada tempatnya. Bagai pisau
bermata dua yang tidak hanya
merusak karir modelnya tapi juga
reputasi yang dibangun fotografer,”
tegas Apel Gede.
Untuk itu yang kerap dilakukan
oleh fotografer adalah memberikan
watermark pada foto-fotonya
ketika di-upload ke portal web
Fotografi Kategori Terbatas itu.
Tidak ketinggalan pula adalah
adanya izin yang didapatkan dari
modelnya.
Menjadi fotografer kategori
terbatas secara skill dan faktor
lainnya tidaklah mudah untuk
dipelajari. Ini berhubungan dengan
tirai tipis antara karya seni versus
pornografi. Jika seorang fotografer
salah dalam menerapkan teknik
fotografi, bisa jadi pesan yang ingin
disampaikan oleh foto tersebut
tidak akan sampai.
Salah-salah malah terperosok
pada pornografi yang justru harus
dihindari oleh fotografer kategori
terbatas. Menurut Apel Gede
secara pribadi, hal terpenting
untuk menjadi fotografer kategori
terbatas tidak hanya sebatas faktor
kemampuannya. Yang terpenting
adalah harus memiliki kekaguman
atas keindahan seorang wanita.
“Karena jika seorang fotografer
tidak memiliki rasa kagum
terhadap keindahan wanita
dan memahami anatomi tubuh
manusia. Maka menurut saya foto
tersebut sangat rentan menjadi
sebuah foto yang tergolong
pornografi bukan lagi sebagai seni.
Walaupun sebenarnya karya seni
tergolong relatif untuk beberapa
orang,” katanya.
Setidaknya ada 2 jenis fotografer
kategori terbatas yang ada saat ini.
Yang pertama adalah fotografer
yang menjadikan Fotografi
Kategori Terbatas menjadi sebuah
profesi. Dengan kata lain modelnya
yang membayar fotografer untuk
memproduksi foto nude. Yang
kedua adalah fotografer yang
membayar model untuk menjadi
objek fotografinya.
Jenis fotografer yang pertama
tergolong fotografer yang memiliki
karya fotografi yang sangat baik.
Proses untuk melakukan sesi
pemotretan dengan modelnya
tidak secepat fotografer yang
membayar modelnya untuk foto
nude.
“Membangun kepercayaan, rasa
nyaman dan brainstorming antara
fotografer dan juga modelnya
menjadi proses yang penting
untuk dilalui. Hal seperti alasan
kenapa ingin difoto nude, lalu
konsep yang diinginkannya. Ini
beberapa pertanyaan yang sering
didiskusikan,” ungkap Apel Gede
yang pernah melakukan foto nude
dengan 6 model sekaligus.
Menurut Apel Gede, saat
ini fotografi kategori terbatas
berkembang cukup pesat. Hanya
saja tidak terekspos secara
terbuka. Jika aturan mengenai
seni khususnya yang nude lebih
fleksibel, maka bukan tidak
mungkin akan banyak fotografer
dan model nude art bermunculan.
• MALE magz